Kitab Primbon - Betaljemur Adammakna (Bahasa Indonesia)

Judul buku : Kitab Primbon - Betaljemur Adammakna
Penulis : Kangjeng Pangeran Harya Tjakraningrat
Terbit : 2001
Penerbit : Sumidjojo Mahadewa
Tebal buku : 246 halaman
Berat buku : 300 gram 
ISBN :
Harga toko : tidak dijual di toko (di lapak online : 70 - 150 rb)
Harga di buku murah gila : Rp. 50.000
Kondisi : Baru - langsung dari penerbit (non segel)



Sinopsis
Buku Betaljemur Adammakna mempunyai sejarah yang panjang di tanah jawa dan buku rujukan paling mujarab untuk orang  jawa yang sibuk menghitung petungan hari atau mencari hari baik untuk perkawinan atau sekedar mencari hari baik untuk membuka bisnis..

Menurut sejarahnya buku ini aslinya milik Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Ing Ngayogyakarta. Dan ditulis kemudian oleh Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat, bagi orang Jawa kitab ini adalah induk dari segala primbon setelah serat centhini. Adapun kitab2 atau primbon yang mengikuti ketenaran dan kesuksesan primbon betal jemur adammakna adalah:

Kitab Primbon Lukmanul Hakim Adammakna yang berisikan antara lain:
Memuat uraian ilmu yang ada di beksan lawung trunojoyo,beksa srimpi renggawati dan srimpi hadiwulangunbronta. Dari beksa lawung inilah di terangkan tentang tata atau ulah ilmu asmara. Dan di srimpi renggawati diterangkan tentangilmu batin/kawruh,asal muasal hidup,ilomu tentang keblat papat limo pancer. Dari ilmu ilmu diatas maka terciptalah pengetahuan tentang contohnya ilmu umur panjang(kawruh) yang termuat di dalam serat yuswa widada. Primbon sastragending,pesatohan salakirabi?perhitungan hari perkawinan(ijab kabul manten) berdasarkan keluarnya penganten laki dan berdasarkan perhitungan keblat papat lima pancer,sajen,sarat masrut,pengetahuan tentang asmara gama yang dibahas dalam kama wedha,primbon obat2an yang termuat dalam pokok bahasan triguna usada,rarya usada,jalu usada,wanita usada dan juga rajah2,jimat untuk para lelaki.

Kitab Primbon Atassadhur Adammakna:

berisi tentang ringgit alias wayang di jaman mataram,dan pengetahuan tentang tafakur,manunggaling kawula gusti,beberapa orang tua di jawa menyarankan kitab ini hanya boleh dibaca oleh orang yang cukup landhep mata batinnya alias landhep panggraitanipun. Mungkin dengan pertimbangan saking gawatnya isi primbon ini.

sisi lain dari primbon no 3  ini adalah memuat tentang ilmu puja mantra peninggalan Kanjeng Sunan Kalijaga, kidung sukma wedha, mantrawedha, darma wedha, japa wedha, reksa wedha, wara wedha, setya wedha, aji wedha, sakti wedha, bagya wedha dan juga wirid maklumat jati, penjabaran ilmu berdasarkan 8 wirid yakni wirayat jati, laksitajati, panunggaljati, karanajati, purbajati, salokajati, sasmitajati, wasanajati, di buku ini juga ada yoga wasiyat dalem kanjeng pangeran senopati yakni wirid maladihening, aji pameleng, aji panunggal, serta ilmu tuntunan untuk mencari ilmu kedigdayaan yang ada di dalam pokok bahasan kitab aji padmawara/18 tingkatan.